Senin, 30 Mei 2016

AR



Augmented Reality Media in Indonesia
Apakah Augmented Reality itu?
Augmented Reality atau dalam bahasa Indonesia Realitas tertambah dan dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR (augmented reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan.
Ilustrasi Game Augmented Reality buatan Asli Indonesia
Description: Augmented Reality Mobile Games
Android Augmented Reality Mobile Games
Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.
Teknologi Augmented Reality sangat cepat sekali berkembang, di Indonesia sendiri telah banyak aplikasi-aplikasi yang menggunakan teknologi AR. AR merupakan terobosan  dibidang teknologi yang sangat canggih. Karena dengan teknologi ini kita dapat membuat segala hal yang abstrack atau virtual bisa kelihatan nyata atau real.
Teknologi AR sendiri telah dikembangkan dalam berbagai hal, dalam pemanfaatanya teknologi  ini dapat digunakan dalam hal:
  1. Augmented Reality Interactive Games
  2. Augmented Reality Presentation
  3. Augmented Reality Event
  4. Augmented Reality High Tech Environment
  5. Augmented Reality Website
  6. Augmented Reality Promotion

fira os



FIRA OS
         Gempuran smartphone merek luar seperti Samsung, LG, Sony, dan lainnya di Indonesia tidak menyurutkan niat PT. Fira Makmur Indonesia untuk mengembangkan sebuah ROM buatan lokal. Menurut Dian Kurniadi, selaku komiasaris dan Co-Founder dari PT. Fira Makmur Indonesia, Fira OS adalah jawaban Indonesia terhadap ROM dari luar negeri. Fira OS merupakan sebuah ROM Android yang dikembangkan di atas Android versi 5.1 atau yang dikenal dengan sebutan Lollipop. Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan Fira OS adalah prosesor dengan kecepatan 1,2 GHz dan RAM 1GB. Sayangnya saat ini Fira OS belum bisa dinikmati secara publik. “Saat ini Fira OS belum bisa digunakan secara umum, karena kami ingin setiap pengguna Fira OS nantinya mendapatkan pengalaman yang baik,” jelas Roberto Setiabudi Hartono, selaku CEO PT. Fira Makmur Indonesia.
          Ya, alasan utama mengapa Fira OS belum bisa dinikmati oleh publik adalah karena ROM ini baru dikembangkan untuk smartphone Polytron, mitra pertama Fira OS.
Description: Fira OS 4
   Smartphone Polytron yang telah menggunakan Fira OS Akhir Januari lalu, produsen smartphone lokal Polytron meluncurkan lima varian smartphone Zap 6 sekaligus, yaitu Posh Note, Posh, Note, Cleo, dan Power. Kelima varian tersebut diluncurkan dengan ROM Fira OS. Jadi bisa dibayangkan sudah ada berapa banyak smartphone yang telah menggunakan Fira OS.


Mulai dari akses pulsa, sistem pembayaran, sampai siaran TV
Description: Fira OS 5
                                                       Tampilan antarmuka Fira OS
Proyek kode sumber Android (AOSP) memberi keleluasaan bagi developer untuk mengembangkan berbagai fitur di dalam ROM yang mereka buat. Lalu fitur apa saja yang terdapat di dalam Fira OS?
Description: Fire OS 2
Tampilan informasi sisa saldo pulsa di menu notifikasi
          Fitur pertama yang ditonjolkan dari Fira OS adalah kemampuan untuk mengetahui sisa saldo pulsa dengan mudah. Pengguna tinggal mengakses menu notifikasi dengan menggeser layar dari atas ke bawah. Di bagian pojok kiri atas menu notifikasi tersebut akan langsung tertera sisa saldo pulsa kamu. Dian mengklaim bahwa fitur ini telah mendukung semua operator seluler di Indonesia.
          
          Fitur kedua adalah aplikasi Fira Store. Ini bukan toko aplikasi, melainkan sebuah aplikasi yang dapat memudahkan pengguna Fira OS untuk membeli berbagai jenis pulsa. Pulsa telepon, pulsa listrik, sampai voucer game online pun bisa dibeli langsung melalui Fira Store.
      
       Ketiga adalah Fira Pay. Ini merupakan jawaban dari Fira OS untuk menantang sistem pembayaran mobile lain seperti Samsung Pay, Apple Pay, dan bahkan Android Pay. Secara singkat, cara kerja Fira Pay serupa dengan layanan pembayaran lain. Pengguna perlu memasukkan informasi kartu kredit mereka terlebih dahulu. Setelah itu, fitur ini baru bisa digunakan untuk melakukan transaksi online maupun offline langsung dari smartphone mereka.
           
          Tiga fitur tersebut menjadi hal utama yang ditonjolkan oleh Fira OS saat ini. “Hal yang menarik dari Fira OS dibandingkan ROM yang lain adalah kami telah mengembangkan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan orang Indonesia,” ungkap Dian menjelaskan kelebihan dari Fira OS. Fitur lain yang akan muncul dalam waktu dekat adalah aplikasi Soccer TV. Fira OS telah bekerja sama dengan salah satu saluran TV untuk memberikan tayangan bola eksklusif yang hanya bisa dinikmati di Fira OS.
          Saya sudah sempat mencoba langsung Fira OS. Dari segi antarmuka, Fira OS bisa dibilang telah berhasil mengembangkan ciri khas mereka sendiri. Fitur-fitur dasar seperti dukungan terhadap jaringan 4G LTE, NFC, hotspot, dan lainnya juga sudah tersedia di dalam Fira OS. Fitur yang diberikan Fira OS memang tidak terlalu banyak untuk untuk saat ini. Hal itu karena pada fase pertama, fokus pengembangan dari Fira OS adalah antarmuka dari ROM tersebut. Fase berikutnya adalah mengembangkan lebih banyak aplikasi yang telah didesain khusus untuk pengguna Indonesia dan dukungan terhadap smartphone lain.





Didirikan oleh entrepreneur teknologi
Description: Fira OS 3
Sebagian tim developer Fira OS
          Dian menceritakan bahwa Fira OS mulai didiskusikan sejak November 2014. Lalu mulai masuk ke tahap pengembangan pada Maret 2015, hingga akhirnya resmi disematkan pada smartphone Polytron awal tahun 2016. Saat ini tim pengembang Fira OS terdiri dari dua bagian utama. Tim pertama adalah 15 orang developer yang bertugas mengembangkan sistem Fira OS, sedangkan tim kedua adalah 10 orang desainer yang bertugas mengembangkan antar muka dari Fira OS.
          Menyinggung sedikit tentang sosok Dian dan Roberto sebagai pendiri PT. Fira Makmur Indonesia. Sebelum mendirikan Fira OS, Dian bisa dibilang merupakan seorang serial entrepreneur teknologi dari tahun 1996. Ia sempat bekerja sebagai COO di Nexian, salah satu produsen ponsel lokal. Kemudian ia menjadi Co-Founder dari M-Saku, sistem pembayaran online untuk perangkat mobile. Di lain sisi, Roberto merupakan seorang entrepreneur yang dididik dan dibesarkan di keluarga entrepreneur. Singkat cerita, saat ia bergabung dengan Polytron sebagai Business Development di bagian divisi mobile. “Saya bertemu dengan Dian dan Izak. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat sesuatu yang belum pernah dikembangkan oleh produsen smartphone lokal,” ungkap Roberto.

mata kuliah favorite



MATKUL FAVORITE
   
 Mata pelajaran yang saya suka yaitu Pkn. Saya suka mata pelajaran ini karena mengajarkan kita tentang cinta terhadap tanah air, kedisiplinan, tata krama, norma-norma dan lain sebagainya. Karena di era modern ini sifat-sifat atau pengertian yang ada dalam Pkn sudah mulai luntur atau salah diartikan.

persiapan menjelang uts



PERSIAPAN MENJELANG UTS

   Persiapan sebelum uts biasanya saya melakukan kegiatan yg pastinnya belajar. Saya melakukan belajar setiap malam hari menjelang tidur. Disaat tiba waktunya hari uts saya paginya berdoa shalat dan makan. Setelah itu bersiap untuk uts.

Minggu, 01 Mei 2016

Penghapusan 3 in 1



PENGHAPUSAN 3 IN 1
Pemberlakuan 3 in 1 di Jakarta mendapat sorotan dari Gubernur DKI Basuki T Purnama. Ahok menilai sering kali terjadi eksploitasi karena para joki 3 in 1 memboyong anak yang masih balita untuk mencari uang. Sistem 3 in 1 ini muncul berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, No. 4104/2003 tertanggal 23 Desember 2003. Gubernur saat itu Sutiyoso sengaja membatasi mobil pribadi lewat kawasan tertentu. Tujuan 3 in 1 jelas untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas pada jam tertentu yang sering menyebabkan macet parah. Apabila pengendara melintas kurang dari 3 orang langsung. Kebijakan awalnya hanya berlaku pagi hari, pukul 07.00-10.00 WIB. Seiring dengan dimulainya program Transjakarta pada Desember 2003, maka jam 3 in 1 ditambah pada waktu sore mulai pukul 16.30 WIB-19.00 WIB, pada September 2004. Kebijakan ini hanya berlaku pada hari kerja Senin sampai dengan Jumat. Hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional ketentuan ini tidak berlaku.Beberapa kawasan 3 in 1 berlaku di beberapa ruas jalan, di antaranya Jalan Sisingamangaraja, jalur cepat dan jalur lambat, Jalan Jenderal Sudirman, jalur cepat dan jalur lambat, Jalan MH. Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Jenderal Gatot Subroto.Saat ini Ahok tengah mengkaji ulang sistem 3 in 1 di sejumlah jalan protokol. Penghapusan cukup beralasan karena Pemprov DKI segera menerapkan sistem baru yang lebih modern yakni Electronic Road Pricing (ERP). "Sebenarnya enggak perlu ada 3 in 1 juga. Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang membawa mobil. Ini kan enggak benar kalau begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (28/3).Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto mengaku akan mengkaji ulang wacana dari Ahok tersebut. Moechgiyarto mengungkapkan, dalam penerapan ini perlu dilihat terlebih dahulu efisien dan efektivitas diberlakukannya sistem tersebut."Kita lihat, efisiensi dan efektifitasnya, kalau memang tidak banyak berguna ya kita hapus itu 3 in 1," ujarnya.